Wednesday, April 23, 2008

Pengumuman

Rekans...maap...

Blog ini mo ditinggalin pemiliknya....
Barang-barang mo ditinggal duluw...tp ga dilelang kok

Ga ada Garage Sale juga...

Jadi...maap klo kesannya masih aktif...huehehehe

pemilik pindah ke....

http://www.zoneforthegreen.wordpress.com/

dikarenakan blogger rada susah dibuka di kantor...jadilah aktivitas ngeblog terganggu...
sekian...terima kasih...matur nuwun

Thursday, March 27, 2008

Perjalanan menembus awan Gunung Sumbing

Liburan 4 hari, harus diisi dengan sesuatu yang menyenangkan. Jadilah rencana jalan-jalan ke Wonosobo-Magelang. Tempat yang disinggahi adalah Gunung Sumbing dan Sungai Elo, serta beberapa tempat singgah untuk menginap.
Satu hal yang membuat mata saya kembali terpana, adalah hamparan hijau tanaman padi, semerbak bau tanah pedesaan yang kurindukan, hembusan semilir sejuknya angin pedesaan, dan ramahnya suasana pedesaan. Sungguh sesuatu hal yang sangat membuat rindu siapapun.
Perjalanan dimulai pada hari Kamis sore, 20 Maret 2008, setelah pagi harinya ikut umpel-umpelan ngantri tiket ke Wonosobo. Akhirnya dapatlah tiket Bis Sinar Jaya kelas bisnis seharga Rp. 65.000,00. Rombongan saya adalah Nurhaeni "Pitik" 768 sebagai ketua Tim, sedangkan anggota tim adalah saya sendiri 736, Bustanul "Butho" 757, Anggi "Gobog" 787, Daris "Dosko" 802, dan Non-Stapala Yudho dari DJP.
Perjalanan dimulai jam 14.00 ke Lebak Bulus dengan nyarter D09 dari Kampus STAN Bintaro, biaya Rp. 35.000,00. Nih pict-nya waktu kami nunggu angkot yang mau di-carter:

Setelah menunggu lumayan lama, akhirnya kami memutuskan masuk aja ke angkot yang lumayan kosong, kemudian dibajak untuk sampai ke Lebak Bulus, hahahahaha. Seruu... Apalagi abang sopirnya ga mau ditawar Rp 30.000

Di sepanjang jalan pun terjadi transaksi untuk bea perjalanan ke Wonosobo. Tempat singgah yang hendak dituju. Dan beberapa hal kecil lainnya, seperti ngecengin pak Dosko...hahahahaha.

Sesampainya di Lbk Bulus, langsung kami mencari loket tiket bis, karena tiket kami ternyata tidak dicantumkan nopol kendaraan, kan jadi bingung...


Ini waktu di Lbk Bulus














Ktika nyampe di Terminal Wonosobo jam 5.00, masih sempet buat Sholat subuh. Trus lanjut ke base camp Sumbing. Kek gini nih basecampnya, bersih banget, ada 4 WC dan 3 KM.

inilah sang ketua Tim di depan base camp

setelah istirahat dan sholat Jumat di desa terakhir, kami bersiap berangkat;

Smua make raincoat, tak terkecuali sang fotografer sendiri karena hujan mengguyur sejak siang sampai berangkatpun masih hujan






Perjalanan pun dimulai...akankah kawanan pemuda tampan ini berhasil mencapai puncak Gunung Sumbing?? Nantikan kisah selanjutnya....

Tuesday, March 18, 2008

Mengurangi Polutan Udara dengan Tanaman

Dikutip dari Kompas, 9 Desember 2007:

oleh: Lusiana Indriasari

Masyarakat perkotaan sering kali kesulitan menanam tanaman di sekitar rumah karena keterbatasan lahan. Padahal, tanaman memiliki banyak fungsi ekologis yang menguntungkan manusia.

Tanaman bermanfaat memperbaiki kualitas udara melalui proses fotosintesis yang mengubah karbon dioksida (CO2) menjadi oksigen (O2). Tanaman juga dapat menurunkan suhu udara di sekitar rumah.

Beberapa ahli lingkungan menyebutkan, setiap satu hektar lahan hijau dapat mengubah 3,7 ton CO2 dari aktivitas manusia, pabrik, dan kendaraan bermotor menjadi dua ton O2 yang dibutuhkan manusia.

Namun ironisnya, sebagian orang justru menebangi pohon di depan rumah dengan berbagai alasan. Di sebuah kawasan perumahan di Tangerang, misalnya, warga menebangi pohon perindang yang ditanam di depan rumah oleh pengembang. Warga juga tidak banyak menanam tanaman meski masih punya sedikit halaman untuk ditanami.

Siti Nurisyah, dosen Departemen Arsitektur Lansekap, Institut Pertanian Bogor, mengungkapkan, lahan sempit memang selalu menjadi alasan masyarakat perkotaan untuk tidak menanam pohon. Padahal, sebetulnya lahan sempit itu bisa disiasati dengan berbagai macam cara. "Bahkan gang-gang sempit pun sebenarnya masih bisa ditanami pohon dengan menggunakan pot," kata Nurisyah.

Lahan sempit

Menanam pohon di halaman rumah yang sempit jelas sulit dilakukan bagi mereka yang tinggal di perkotaan. Karena jarak halaman dengan rumah berdekatan, akar pohon sering kali merusak bangunan.

Untuk itu, pemakaian pohon bisa diganti dengan tanaman taman atau tanaman lanskap. "Tanaman hias atau pohon sama pentingnya. Yang paling dibutuhkan untuk memperbaiki kualitas udara adalah daunnya untuk fotosintesis," kata Nurisyah.

Soal lahan, apabila tidak memungkinkan, tanaman bisa ditanam di dalam pot. Pot yang digunakan tidak perlu pot yang bagus, tetapi bisa menggunakan ember bekas, bekas kaleng cat, dan lain-lain. Pot-pot ini lalu didekatkan satu sama lain agar tanaman menjadi rimbun.

Tanaman dalam pot juga bisa diletakkan di atas atap rumah yang diperkuat dengan beton atau biasa disebut roof garden atau taman atap. Beberapa rumah di Jakarta sudah memodifikasi atapnya menjadi taman atap dengan tanaman hias. Semua bangunan tinggi di kota besar, seperti hotel, apartemen, dan gedung perkantoran sebaiknya mulai membuat taman atap.

Yang banyak dilupakan orang adalah tanaman rambat. Tanaman rambat juga bisa digunakan untuk menyiasati lahan yang sempit. Tanaman rambat bisa menjalar di dinding, di pagar, di atap pergola, bahkan bisa dililitkan di batang pohon atau tiang listrik.

Nurisyah juga menganjurkan agar semua pagar rumah diberi tanaman. Tanaman yang bisa digunakan untuk tanaman pagar adalah dari jenis tanaman semak-semak atau perdu. Tanaman pagar seperti bambu juga bisa digunakan untuk meredam kebisingan.

Selain menyerap karbon dioksida, beberapa jenis tanaman, seperti cemara laut dan johar, bisa menyerap gas polutan di udara, seperti SO2 (sulfur dioksida) dan timah hitam (Pb).

Sedangkan tanaman yang memiliki bulu daun (trikoma) efektif untuk menyerap debu. Jenis tanaman yang memiliki bulu daun antara lain trengguli, johar, flamboyan, dan bunga lampion. Tanaman ini cocok ditanam di daerah berdebu, seperti kawasan pabrik semen, pinggir jalan, dan lain-lain.

Menurut penelitian, pepohonan di areal seluas 300 x 400 meter mampu menurunkan konsentrasi debu di udara dari 7.000 partikel per liter menjadi 4.000 partikel per liter.

Pilih tanaman

Seleksi tanaman untuk tiap tempat penting dilakukan. Menurut Nurisyah, tanaman yang dipilih harus memiliki toleransi terhadap lingkungan sekitarnya agar bisa bertahan hidup. Di Jakarta, misalnya, butuh tanaman atau pohon yang punya batas toleransi tinggi terhadap CO2 atau Pb. "Pohon seperti manusia, ada yang tahan dan tidak tahan terhadap lingkungan dan kondisi tertentu seperti pencemaran," kata Nurisyah.

Menurut Nurisyah, tanaman yang bandel terhadap polutan adalah jenis kacang-kacangan atau leguminosae, seperti angsana, trembesi, dan akasia. Tanaman jenis kacang-kacangan ini dipakai sebagai tanaman pionir pada lahan yang kurang subur, seperti di Jakarta. Tanah di Jakarta banyak yang kurang subur karena sudah tercemar oli, minyak, dan mengandung banyak puing.

Tanaman pionir ini berfungsi untuk memperbaiki kesuburan tanah. Jika tanah yang ditanami sudah subur, tanaman kacang- kacangan bisa diganti dengan jenis tanaman lain yang diinginkan.

Untuk menurunkan suhu udara di dalam rumah, posisi menanam penting diperhatikan. Tanaman yang ditanam di sisi barat dan timur akan mengurangi terpaan langsung sinar matahari ke dinding rumah. Daun yang rimbun dapat memantulkan, menahan, dan memancarkan energi matahari. Jadi, meskipun lahan sempit, masih banyak cara bisa dilakukan untuk menanam tanaman."

Monday, March 17, 2008

Pay It Forward

Saat terlintas keraguan apakah mungkin perbuatan baik yang kecil dan sederhana yang kita lakukan kepada orang lain akan mampu mempengaruhi kehidupan mereka, mungkin Film "PAY IT FORWARD" bisa menjadi pendorong yang memberikan kita semangat untuk selalu tidak jemu-jemu berbuat baik kepada orang lain.

Kisahnya bercerita tentang seorang anak umur delapan tahun bernama Trevor yang berpikir jika dia melakukan kebaikan kepada tiga orang disekitarnya, lalu jika ke tiga orang tersebut meneruskan kebaikan yang mereka terima itu dengan melakukan kepada tiga orang lainnya dan begitu seterusnya, maka dia yakin bahwa suatu saat nanti dunia ini akan dipenuhi oleh orang-orang yang saling mengasihi.
Dia menamakan ide tersebut: "PAY IT FORWARD"

Singkat cerita, Trevor memutuskan bahwa tiga orang yang akan menjadi bahan eksperimen adalah mamanya sendiri (yang menjadi single parent), seorang pemuda gembel yang selalu dilihatnya dipinggir jalan dan seorang teman sekelas yang selalu diganggu oleh sekelompok anak-anak nakal.

Percobaanpun dimulai :
Trevor melihat bahwa mamanya yang sangat kesepian, tidak punya teman untuk berbagi rasa, telah menjadi pecandu minuman keras. Trevor berusaha menghentikan kecanduan mamanya dengan cara rajin mengosongkan isi botol minuman keras yang ada dirumah mereka, dia juga mengatur rencana supaya mamanya bisa berkencan dengan guru sekolah Trevor.
Sang mama yang melihat perhatian si anak yang begitu besar menjadi terharu, saat sang mama mengucapkan terima kasih, Trevor berpesan kepada mamanya "PAY IT FORWARD, MOM"

Sang mama yang terkesan dengan yang dilakukan Trevor, terdorong untuk meneruskan kebaikan yang telah diterimanya itu dengan pergi ke rumah ibunya (nenek si Trevor), hubungan mereka telah rusak selama bertahun-tahun dan mereka tidak pernah bertegur sapa, kehadiran sang putri untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan diantara mereka membuat nenek Trevor begitu terharu, saat nenek Trevor mengucapkan terima kasih, si anak berpesan :"PAY IT FORWARD,MOM"

Sang nenek yang begitu bahagia karena putrinya mau memaafkan dan menerima dirinya kembali, meneruskan kebaikan tersebut dengan menolong seorang pemuda yang sedang ketakutan karena dikejar segerombolan orang untuk bersembunyi di mobil si nenek, ketika para pengejarnya sudah pergi, si pemuda mengucapkan terima kasih, si nenek berpesan : "PAY IT FORWARD, SON".

Si pemuda yang terkesan dengan kebaikan si nenek, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan nomor antriannya di rumah sakit kepada seorang gadis kecil yang sakit parah untuk lebih dulu mendapatkan perawatan, ayah si gadis kecil begitu berterima kasih kepada si pemuda ini, si pemuda berpesan kepada ayah si gadis kecil : "PAY IT FORWARD,
SIR"

Ayah si gadis kecil yang terkesan dengan kebaikan si pemuda, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan mobilnya kepada seorang wartawan TV yang mobilnya terkena kecelakaan pada saat sedang meliput suatu acara, saat si wartawan berterima kasih, ayah si gadis berpesan:"PAY IT FORWARD"

Sang wartawan yang begitu terkesan terhadap kebaikan ayah si gadis, bertekad untuk mencari tau dari mana asal muasalnya istilah "PAY IT FORWARD" tersebut, jiwa kewartawanannya mengajak dia untuk menelusuri mundur untuk mencari informasi mulai dari ayah si gadis, pemuda yang memberi antrian nomor rumah sakit, nenek yang memberikan tempat persembunyian, putri si nenek yang mengampuni, sampai kepada si Trevor yang mempunyai ide tersebut.

Terkesan dengan apa yang dilakukan oleh Trevor, Si wartawan mengatur agar Trevor bisa tampil di Televisi supaya banyak orang yang tergugah dengan apa yang telah dilakukan oleh anak kecil ini. Saat kesempatan untuk tampil di Televisi terlaksana, Trevor mengajak semua pemirsa yang sedang melihat acara tersebut untuk BERSEDIA MEMULAI DARI DIRI MEREKA
SENDIRI UNTUK MELAKUKAN KEBAIKAN KEPADA ORANG-ORANG DISEKITAR MEREKA agar dunia ini menjadi dunia yang penuh kasih.

Namun umur Trevor sangat singkat, dia ditusuk pisau saat akan menolong teman sekolahnya yang selalu diganggu oleh para berandalan, selesai penguburan Trevor, betapa terkejutnya sang Mama melihat ribuan orang tidak henti-hentinya datang dan berkumpul di halaman rumahnya sambil meletakkan bunga dan menyalakan lilin tanda ikut berduka cita terhadap kematian Trevor. Trevor sendiripun sampai akhir hayatnya tidak pernah menyadari dampak yang diberikan kepada banyak orang hanya dengan melakukan kebaikan penuh kasih kepada orang lain.

Mungkinkah saat kita terkagum-kagum menikmati kebaikan Tuhan di dalam hidup kita, dan kita bertanya-tanya kepada Tuhan bagaimana cara untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepadaNya, jawaban Tuhan hanya sesederhana ini: "PAY IT FORWARD to OTHERS around YOU (Teruskanlah itu kepada orang lain yang ada disekitarmu)"

(Disadur dari pengusahaonline.blogspot.com)

Friday, March 14, 2008

Sebuah quote

Quote dari salah senior saya di Stapala...

"guwe setuju sama Ossi.. untuk miting ini musti bayar... tapi bayarnya nggak pake duwit.. tapi pake niat...niatnya adalah datang untuk membuat Stapala menjadi lebih baik...jadi niatnya adalah untuk memberi... niatnya adalah untuk orang lain...bukan untuk kepentingan sendiri...niatnya adalah ke arah luar...bukan ke arah dalam...contoh niat yang diinginkan.. .Niat untuk ngasih masukan buat Diklat/Badik. ..mau caci maki ke Diklat/Badik supaya Diklat/Badik jadi makin OK...jadi niatnya bukan untuk belajar berorganisasi. . untuk belajar anu.. belajar ini.. supaya saya jadi lebih baik de es be.. semua niat yang mengarah kepada diri sendiri...nggak boleh... itu bukan anak Stapala...karena di setiap badan anak Stapala itu selalu ada rasa untuk menjadi manfaat.. ..selalu ada api di dadanya... selalu ada Hasrat untuk jadi Hebat...."

Yah...kami sering berantem, kami sering tertawa bareng, kami tak jarang berpeluh bareng, menangis bareng, berbagi makanan dan makan bareng...
Itulah indahnya yang namanya...keluarga...