Friday, January 26, 2007

Manajemen Risiko..bueeh...

Manusia hidup di dunia tidak akan terlepas dari risiko. Karena setiap pilihan yang diambil dalam hidup ini semuanya memiliki risiko. Okey, kita bicarakan dulu masalah pilihan hidup. Banyak orang bilang bahwa garis hidup manusia sudah tertulis dalam takdir Tuhan (bener nggak!?). Yang jadi masalah adalah apakah takdir ”yang ditentukan buat kita” itu sesuai dengan keinginan kita? Apakah sesuai dengan kehidupan kita? Karena banyak kejadian pelampiasan depresi dan stress dengan beragam pilihan seperti nge-drugs, bunuh diri, masuk sekte (karena bingung kali yah?), freesex, freegaul (gaul bebas maksudnya...alah), freesyle, freekick, freedchicken (oi...oi...oi!!). Semua pelampiasan itu sebenernya mutlak dari kebodohan, ketololan, ketidaktahuan, serta ke-sotoy-an kita sebagai insan yang katanya beradab.

Sebagai catatan kita. Yakin nggak klo Tuhan tuh Maha Mampu? Yakin nggak klo Tuhan tuh Maha Pendengar? Yakin nggak klo Tuhan tuh Maha Pemurah? Klo nggak yakin nggak usah baca tulisan gw di bawah...

Mulai dari Tuhan Maha Mampu...(dreng...dreng...deng...)

Kita masih ngomongin takdir yah...

Klo kita mo mikir, sebenernya takdir manusia itu tidak cuma ada satu garis. Jadi seolah-olah kita memang di-plot untuk menjadi manusia sesuai dengan takdir itu klo memang mikir takdir manusia tuh cuman segaris. Tapi ada banyak takdir yang tercipta buat kita, mungkin jumlahnya jutaan (...kan kita percaya Tuhan Maha Mampu...). Nah di tiap-tiap jalan itulah terdapat beragam cobaan yang dalam bahasa modernnya disebut risiko. Dan setiap jalan memiliki hasil yang mungkin sama, atau berbeda sama sekali. Dari jutaan jalan itu semuanya memiliki rute yang berbeda-beda. Ada yang lurus-lurus ajah, ada yang naek turun, ada yang make enjot-enjotan (mungkin lom diaspal jalannya...), dan ada pula dead-end alias jalan mandul....eh buntu!!!

Nah...semua tergantung kepada kita sebagai pengambil keputusan. Kita mo nentuin takdir kita seperti apa, itu semua tergantung pada kita sendiri-sendiri. Berani tidaknya kita mengambil risiko yang ada di tiap jalan itu. Ataukah kita memang terlalu chicken buat melangkah lebih jauh, trus sampe tua tetep stag ajah di situ-situ doang. Itu semua tergantung pada kita. Nah...gimana sih biar kita bisa ngambil jalan yang terbaik buat kita? Gimana sih caranya kita nentuin takdir yang terbaik buat kita? Nah...coba liat di bawah ini...

Tuhan Maha Mendengar

Kita dalam melangkah, dalam bertindak, sebaiknya memiliki rencana yang jelas. Yang meskipun di tengah jalan ada lah dikit spontanitas. Tapi at least kita punya acuan buat melangkah. Logikanya seperti kita belanja. Klo kita sudah nentuin apa aja yang musti kita beli, pastilah belanja kita bakalan cepet, semua kebutuhan tercover, gak ada yang kelupaan dibeli. Tap klo kita lom nentuin apa aja yang musti kita beli...alhasil pastilah kita lamaaaaa banget belanjanya. Bisa jadi baru jalan sepuluh langkah pasti brenti buat mikir, ”Aku butuh ini nggak ya?” alah....bisa sampe subuh klo belanjanya kayak gitu. Belum lagi pasti ada aja yang lupa kebeli. Intinya...dengan adanya acuan, jalan yang kita tempuh akan lebih mudah dan singkat.

Namun, buat memperjelas acuan hidup tentulah kita butuh sumbang sih saran dan pemikiran yang matang. Dan ada satu elemen terpenting buat nentuin acuan hidup ini. Memohon petunjuk pada Tuhan. Memohon supaya hati kita dimantapkan baut smua keputusan yang telah kita ambil. Memohon untuk selalu diberikan petunjuk agar kita bisa mengusahakan yang terbaik buat kita.

Allah Maha Mendengar, nggak mungkin klo doa kita tidak didengar-Nya. Guoblog klo sampai ada yang bilang keinginan kita tidak terkabul karena doa kita tidak didengar-Nya. Itu sudah didengar kalee. Beliau udah nentuin klo keinginan kita yang gak terkabul itu jelas bukan yang terbaik buat kita. Ga usah disesali dunk, kan udah doa supaya diamntapkan dalam setiap keputusan yang kita ambil. Doa supaya klo memang keputusan yang kita ambil adalah yang terbaik buat kita, maka mohon untu dimudahkan. Tapi klo memang bukan yang terbaik buat kita, maka dipersulit ajah bias nggak kesampaian. Kan gitu...

Jadi... kita nentuin acuan hidup jelas kudu berdasar ma beragam aspek...(bahasanya keren yah...he he he)

Tuhan Maha Pemurah

Hmmm...sepertinya udah kerangkum di atas deh... intinya nggak mungkin klo Allah bakalan nggak dengar permintaan kita. Beliau pasti dengar, tapi pengabulannya mungkin kita tidak tahu gimana. Tapi pasti ada dalam bentuk apapun itu. Seperti klo loe nggak punya duit, yakin ajah klo Allah nggak akan nyengsarain loe. Pasti adaaaaa aja yang ngasih rizqi buat makan. Coba dipikir aja. Pake otak yah, jangan pake dengkul, he he he...

Jadi pada intiiii dari smua yang tadi dibahas sih sebenernya cuman pengin ngasih tau, klo di setiap jalan yang kita pilih dari jutaan jalan yagng udah ada terdapat beragam risiko. Mau berhasil nggaknya jalan yang kita ambil itu semua tergantung ma keberanian kita to take the risk.

Jika risiko tidak diambil, dan kita tidak berani mengambil risiko dari pilihan kita, berarti kita bisa dipastikan tidak akan melakukan sesuatu, tidak akan memiliki sesuatu, dan kita bisa dibilang ”nothing”.

Kita menghindari risiko mungkin disebabkan karena keinginan untuk menghindari penderitaan, kesedihan, dan kegagalan. Tetapi pada dasarnya kita bisa dikatakan tidak belajar untuk merasakan, berubah, bertambah dewasa, mencintai, atau bahkan hidup!!

Risiko harus berani diambil karena bahaya terbesar dalam hidup ini adalah jika tidak berani mengambil risiko. Hanya orang yang mengambil risiko yang bisa merasakan kebebasan...

Text Box: Tips untuk mengelola risiko: 1. Biasakan hati-hati dalam bertindak 2. Pertimbangkan keuntungan dan kerugian dari setiap keputusan yang bakal diambil 3. Biasakan menyiapkan rencana lebih dari saru untuk mengantisipasi seandainya terjadi kegagalan dari dari pelaksanaaan rencana pertama 4. Ikuti prosedur kerja yang telah ditetapkan dengan melibatkan para ahli di bidangnya untuk meminimalkan risiko kegagalan 5. Setelah semua tindakan penyelamatan dijalankan sesuai prosedur, terakhir berdoalah dan serahkan semuanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang berkuasa mengatur kehidupan ini.

No comments: